Di Malaysia , Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi telah melaporkan mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan apakah akan memperketat aturan tentang perjudian ilegal karena ledakan baru-baru ini dalam penggunaan perangkat mobile untuk mengakses Casino online dan situs web terlarang lainnya.
Menurut laporan dari surat kabar Free Malaysia Today , Hamidi yang berusia 64 tahun adalah Menteri Dalam Negeri dan membuat pengungkapannya awal pekan lalu selama konferensi Transformasi Nasional 2050 yang diadakan di Universiti Putra Malaysia di Serdang.
Hamidi dilaporkan menjelaskan bahwa para pejabat tinggi polisi nasional telah bertemu dengan Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali untuk mempertimbangkan cara mengubah Undang-Undang Rumah Permainan Umum 1953 tetapi juga merenungkan poker online apakah akan merumuskan undang-undang anti-perjudian baru.
Malaysia Menyelidiki Aturan Ketat Melawan Perjudian Ilegal | Poker Online Indonesia
Hamidi dilaporkan mengatakan kepada Free Malaysia Today bahwa pemerintah memberikan ‘perhatian khusus’ terhadap cara-cara meningkatkan hukum terhadap perjudian online karena kegiatan ‘dapat dilakukan melalui smartphone’ dan telah menjadi ‘merajalela sekarang’. Dia menyatakan bahwa Casino online sering dapat menyebabkan runtuhnya keluarga bersama dengan aliran uang yang tidak terkendali ke luar negeri.
Wakil Perdana Menteri dilaporkan menyatakan bahwa pejabat dari Kementerian Dalam Negeri agen poker terpercaya itu juga telah berkolaborasi dengan Interpol serta banyak penyedia telekomunikasi untuk memblokir Casino online yang berbasis di negara-negara tetangga serta di Las Vegas dan Makau.
Hamidi menjelaskan bahwa Malaysia telah meningkatkan kampanyenya melawan perjudian online ilegal dan telah melakukan 5.913 serangan di seluruh negeri sejak Mohamad Fuzi Harun diangkat sebagai Inspektur Jenderal Polisi Kerajaan Malaysia pada 4 September.
Kami telah mendeportasi 416 warga negara China yang diyakini terlibat dalam sindikasi penipuan Macau dan upaya-upaya sedang diintensifkan untuk menyelidiki 100 tersangka lainnya sebelum mereka dideportasi ke negara asal mereka,kata Hamidi kepada Free Malaysia Today.Secara total, Selangor dan Penang mencatat jumlah serangan tertinggi